Sabtu, 02 Agustus 2008

PADUAN DUA KATA UNIK

Oleh : Arsyad Indradi

Dalam Bahasa Banjar ada terdapat dua kata yang terpadu. Kata yang satunya harus melekat pada kata yang satu, maksudnya pada kata tertentu. Dua kata terpadu tersebut membentuk kesatuan makna. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan perulangan berubah bunyi dan perulangan unik. Kata berikut adalah :

- adu asah = beradu – adu ( sifatnya negatif ), adu domba

Contoh : Karana adu asah Si Udin, kami takalahi

= Karena aduan Si Udin, kami jadi berantam

- bulang bulik = berjalan mundar mandir

Contoh : Aku malihat dari hintadi urang nitu bulang balik di halaman rumahku.

= Aku melihat orang itu sedari tadi mundar mandir di halaman rumahku

- cucuk buku = kompromi, tukar pikiran

Contoh : Mun kada bacucuk buku dahulu kada asi.

= Kalau tidak kompromi dahulu tidak salah lagi..

- dindang digun = berlagu, bersuka ria

Contoh : Sakalinya di pelataran rumah julak kakanakan nang badindang digun nitu.

= Ternyata di serambi rumah paman kakanakan yang bernyanyi-nyanyian itu

- gadibang gadibung = bunyi perut dipukul karena masuk angin

Contoh : Kutapak parutkukam pina gadibang gadibung, masuk angin kalulih.

= Kupukul perutku seperti berbunyi masuk angin rupanya

- garipak garipuk = bunyi kayu atau ranting yang patah, bunyi persendian

Contoh : Garipak garipuk kayu itu kupatahi.

= ( Menimbulkan bunyi ) Kayu itu kupatah – patah.

Imbah manguliat garipak garipuk pinggangku

= Setelah menggeliat berbunyi tulang pinggangku

- garipak garaguy = bunyi pepohonan tumbang

Contoh : Aku takajut bunyi garipak garaguy puhun nang ganal nitu rabah.

= Aku terkejut bunyi pohon yang besar itu tumbang

- garimang gariming = mengomel tak henti – henti

Contoh : Aku kada katuju mandangar muntung garimang gariming, muyak.

= Aku tidak senang mendengar omelan, bosan.

- gulang galik = gelisah ( tak mau tidurt )

Contoh : Gulang galik aku di paguringan mun taingat si jantung hati

= Gelisah di tempat tidur bila teringat kekasih

- hilir mudik = banyak yang berjalan melalui jalan itu, berseleweran

Contoh : Aku asik banar malihat jukung hilir mudik di Sungai Martapura

= Aku asyk sekali melihat sampan berkayuh di Sungai Martapura

- kacil mulik = kecil mungil tapi elok

Contoh : Si Galuh nang kacil mulik nitu sakalinya ada di rumah ikamlih

= Gadis yang kecil mungil itu ternyata ada di rumah kamu ya..

- karijat karijut = bagian tangan atau kaki yang bergerak – gerak

Contoh : Napakahni tanganku pina karijat karijut, ada rajaki nangapakahni

= Kenapakah tanganku selalu bergerak-gerak, ada rejeki apakah.

- kasitu kamari = berjalan kesana kemari

Contoh : Kasitu kamari aku mancarii ikam kada jua badapat.

= Kesana kemari aku mencari – cari tidak juga bertemu.

- katipak katipuk = bunyi tepukan tangan karena menepuki nyamuk

Contoh : Katipak katipuk aku manapaki nyamuk, kada kakaruan guring aku.

= Repot aku mengusir nyamuk, sehingga tidurku terganggu.

- kimang kimut = gerak mulut dalam keadaan marah atau mengomel atau menasehati.

Contoh : Kimang kimut muntung kuwitan mamadahi anak minanti.

= Kumat kamit mulut orang tua menasehati anak menantu.

- kindai limpuar = menyatakan kemakmuran, hasil panen berlimpah ruah

Contoh : Kita gawi pahumaan kita bujur – bujur supaya kindai limpuar banua kita

= Kita kerjakan sawah kita betul – betul agar menjadi makmur negara kita

- kucang kirap = kesibukan dalam mengupayakan sesuatu

Contoh : Kasian urang tuhaku kucang kirap mancariakan duit hagan bayar sakulahku.

= Kasihan orang tuaku bersusah payah mencarikan uang untuk biaya sekolahku.

- kupang kapik = bagian tubuh yang bergerak (kemaluan laki-laki), sangat repot,

payah

Contoh : Umpat jua kupang kapik nang di dalam salawar amun ikam bukah

= Ikut juga yang di dalam celana bergoyang goyang bila kamu lari.

- lalu lalang = berjalan di hadapan orang tua atau yang dituakan ( sipafatnya tidak

sopan atau tidak beretika )

Contoh : Jangan pang lalu lalang di hadapan urang tuha kaya kada baadat.

= Janganlah lewat - lewat di hadapan orang tua seperti tidak punya sopan santun.

- lalu liwas = sama dengan lalu lalang

Contoh :Lalu liwas di hadapan urang tuha pina kada baadat.

= Lewat –lewat di muka orang tua seperti tidak beretika.

- lamah licuk = tidak ada bertegana

Contoh : Urang nitu kalihatannya bajalan pina lamah licuk

= Orang itu kelihatannya berjalan seperti tidak ada tenaga

- Lamah Limambut = Lemah Lembut.Bagus perangai,tingkah laku.

- manggah mukuh = sengal – sengal, kepayahan

Contoh : Kamana ikam, manggah mukuh aku saharian mancari kada tadapat

= Kemana saja kamu, cape aku seharian mencari tidak bertemu.

- puntal pantil = selalu ikut kemana pergi

Contoh : Kamana abahnya bajalan kasitu jua anaknya puntal pantil mairingi.

= Kemana ayahnya berjalan ( berada ) kesitu juga anaknya selalu ikut.

- ranai garutuk = tidak berkata-kata, diam seribu basa

Contoh : Habis kugasak han kada saling bunyian, ranai garutuk.

= Habis kutantang tidak berani, diam aja tak berani berkata – kata.

- rundak rakai = sibuk pindah tempat, sibuk membawa sesuatu

Contoh : Istilah bapindah – pindah rumah, tapaksaai rundak rakai maangkuti barang.

= Karena berpindah – pindah rumah, mau tak mau sibuk membawa barang

- surung sintak = pelayanan, melayani

Contoh : Siringan banar amun ada nang bakakawinan di kampung musti aku batugas surung sintak.

= Kebiasaan jika ada perkawinan di kampung pasti aku bertugas pelayanan ( mengantar makanan dan mengambil piring/cangkir yang kotor ).

Contoh : Hari – hari disurungsintaki sakalinya inya salah pambalas

= Hari – hari dilayani ternyata dia tidak balas budi..

- tawar tawir = semacam sampiran pantun dalam mantra

Contoh : Tawar tawir tatawar bigi palir.

= Dengan berkat penawar ini sembuhlah penyakitnya.

- tumbang tumbalik = gigih bekerja, semangat mengupayakan sesuatu

Contoh : Sudah jua aku bausaha tumbang tumbalik kada jua sugih.

= Sudah juga aku bekerja keras tidak juga kaya.

KONOTASI PADUAN DUA KATA DALAM BAHASA BANJAR

Oleh : Arsyad Indradi

Banyak istilah – istilah dalam Bahasa Banjar yang dipergunakan dalam berkomunikasi sehari – hari. Istilah tersebut berupa paduan dua kata yang tercipta nilai rasa ( konotasi ). Seperti :

- ada untingan = dibalik pekerjaan tersembunyi maksud lain ( negatif )

- akal mamilanduk = seseorang banyak akalnya, tipu daya.

- ambung bakul = memuji seseorang secara berlebihan, membuat keramayan cari perhatian.

- amuk bugis = mengamuk hantam kromo

- amuk buta = hantam kromo dengan menutup mata.

- asam janar = ungkapan agar orang yang berbuat tersebut merasa perbuatannya.

- babaya liput = hampir – hampir tidak cukup

- babaya sangkut = hampir tidak dapat (lomba,pembagian )

- bacakut papadaan = berseteru dengan orang sendiri. ( suku, keluarga )

- badadai muha = pamer wajah di tengah orang banyak agar mendapat perhatian

- bahindang bahindala = pemandangan yang menyolok, menyala, glamour.

- bagandang nyiru = mencari seseorang dengan memukul tampah karena disembunyikan hantu, susah payah mencari seseorang.

- baganti salumur = seseorang mengganti kebolehannya, kecakapannya agar tercapai tujuannya.

- baganti sarungan = menyusun siasat baru agar tercapai tujuannya.

- bahujan bapanas = tidak mengenal waktu ( bekerja dengan giat.)

- bajual tungkihan = perilaku seseorang yang jagoan ( tukang pukul ).

- baju kagubihan = membeasar-besarkan dirinya, sombong,angkuh padahal tak dalam kenyataan. .

- bakalangan mata = ketidak senangan melihat seseuatu

- balangsar dada = pekerjaan yang memerlukan pengorbanan dan semangat

- balilihan liur = terbit selera ( tergiur) cuma bisa memandang

- bamuha kalum = orang yang tidak bermalu

- bapalas darah = dipenuhi dengan darah, dibayar dengan darah agar selamat atau terkabul

- barakat cangkal = karena rajin atau gigih bekerja akhirnya berhasil

- barasih mata = nyaman mata setelah melihat sesuatu

- basamut kapala = membuat jadi pikiran, momet

- basambur sapah = marah – marah, caci maki dengan suara pedas dan bernada tinggi

- basuluh bintang = hanya bintang di langit jadi penerang ( hal percintaan )

- batampi ilat =sedang menikmati makanan yang lezat sambil lidahnya bergerak - gerak

- binuhung karing =sumpah serapah seseorang pada bawahannya karena tidak puas akan hasil pekerjaannya.

- burit kapala = seseorang berbuat atau bertindak tidak ingat diri lagi. Ucapan kalau ingin sekali buang air besar agar dapat ditahan – tahan.

- buruk muntung = ucapan janji setia memegang rahasia

- buruk sikuan = mengambil kembali yang sudah diberikan

- buta kakap = tidak mengerti sama sekali , sangat bodoh

- buyang baciri = orang yang telah diketahui belangnya atau rahasianya

- calungap sandukan = seseorang yang suka ikut campur pembicaraan orang lain

- cagat mata = orang dalam keadaan tidak sadar atau sedang berpikir keras untuk menemukan jalan keluarn atau untuk mengambil keputusan.

- caramin mata = contoh telatadan, jadi panutan

- dalas hangit = semangat baja, pantang mundur

- diisap buyu = bayi yang berpenyakit kerdil tak mau besar – besar juga, olokan pada seseorang yang berperawakan kecil

- diulah tungul = ucapan orang yang merasa terhormat tapi di abaikan, merasa tersinggung

- engken barajut = orang yang terlalu kikir

- galu sakampungan = karena sesuatu maka ribut sekampungan

- ganal gadang = orang besar badannya tapi bodoh atau bebal

- ganggam kikit = pelit, kikir sekali. Tak mau keluar sepeser pun.

- garatak sambal = hanya mengertak saja

- gatal hidung = kesal, tak puas terhadap sesuatu

- gatal muntung = tidak sabar ingin ikut berbicara

- gatal tanduk = tak sabar menahan gairah cinta ( berhubungan dengan remaja )

- gatal tangan = tidak sabar ingin memukul

- gawi manuntung = pekerjaan yang selesai dikerjakan, tidak setengah - setengah

- gawi sabumi = gotong royong, dikerjakan bersama

- guring sabantal =penuh keakraban ( kekerabatan )

- guring sakalambu = penuh keakraban ( suami isteri )

- habar burinik = kabar berita yang terdengar

- halus hampidal = penakut

- hambar kuluman =sesuatu yang tidak puas dirasakan atau yang diterima

- hancur liur = sangat luar biasa terhadap sesuatu

- hayam lakinya = tidak ada yang lain dialah yang paling laki-laki

- hayam saungan = seseorang yang selalu jagoan

- hijau mata = tidak dapat melihat uang timbul selera

- indah kalah = orang yang selalu manaci kemenangan walaupun tak mampu

- ingkul ingris = serba bisa, serba cocok

- jadi kuung = hasil kerja yang tidak bermanfaat

- jungkang ruat = pekerjaan yang dilakukan penuh kesungguhan ( sembahyang )

- jukung tahalang = pekerjaan yang selalu mendapat kesulitan

- kacak pinggang = angkuh, sombung, kelihatan pemberani

- kadap panjanak = buntu, tidak bisa berbuat apa apa lagi

- karacak hayam = ucapan olok – olok ( berhubungan dengan tulisan jelek )

- karing rakungan = merasa haus terlalu lama berbicara atau berkisah

- kantut samut = hanya tipu daya kosong, bualan kosong

- kayuh baimbai = pekerjaan yang dikerjakan bersama – sama, penuh kerukunan

- kiamat batabul = ucapan kekesalan karena ketidakberhasilan suatu pekerjaan atau sesuatu

- kura – kura tangkup =ucapan perolokan bagi seseorang yang lamban

- kurihing simpak = senyuman yang terpaksa

- lamah bulu = cepat terpengaruh pada sesuatu. Biasanya pada hal gaib

- lamah dakar = tidak ada nafsu sahwat pada laki - laki

- lamah limbai = tidak bersemangat karena kecewa. Bisa juga diartikan lemah gemulai.

- lamah limambut = perilaku seseorang yang lembut atau berperasaan halus

- lamak mungkal = berbadan gempal pada perempuan membikin gemas

- langit banganga = ucapan seseorang yang pada sesorang yang berpikiran jauh – jauh, tak mungkin dijangkau

- liur anum = perasaan semangat muda atau selera muda walau usia tua

- liur baungan = mata keranjang

- lulunga taka = perilaku seseorang yang selalu bikin perhatian

- maambun pupur = rona wajah perempuan

- mainguy tangis = tenggelam dalam kesedihan

- malukah dikaring = usaha mencari keuntungan dengan cara lain

- mambuang bakas = menghilangkan jejak dengan berpura - pura

- mambuang taruh = selalu optimis dan semangat dalam berlaga

- mambasuh mata = pencari penyegaran dengan jalan – jalan.

- manahi punai = akal buruk, penipu,membodohi orang tapi dapat ditebak maksudnya.

- mandaun paring = ucapan perbandingan pada seseorang wanita ( kemaluan )

- manguliat si mangulading = menggerakkan tubuh kekiri kekanan waktu tidur atau karena pegal

- manis dagingan = keadaan seseorang, sesuatu selalu kena pada dirinya

- maurak bulu = seorang anak yang mencoba bejar mengetahui sesuatu

- maurak halar = seorang anak yang ingin belajar keluar dari lingkungan

- pacah bisul = perasaan lega karena lepas dari tekanan sesuatu atau beban

- pacah liur = timbul selera makan

- papar kuciak = berteriak dengan sekeras kerasnya

- pintar pandir = pembual, orang banyak bicara tapi isinya kosong

- pucat katahi-tahi = sangat takut

- putih mata = tidak ada harapan lagi

- rabah rimbangun = jatuh bangun

- ragap papan = memgang keyakinan atau kepercayaan dengan teguh

- rajaki mata = rejeki karena memandang atau melihat

- ratik kalambu = anak – anak

- sahibar batakun = hanya sesekadar bertanya saja

- sahibar maniring = hanya sekedar melihat saja perbuatan seseorang

- sakancur jariangau = ada kaitan kekerabatan atau keluarga

- samuak saliur = keakraban, senasib sepenanggungan

- sambut saluangan = sifat mencampuri pembicaraan orang lain

- sandu bakut = sifat orang pendiam tapi sebenarnya tidak

- sapatuk sapangikih = usaha kehidupan yang pas pasan, habis sehari besok mencari lagi

- tabarusuk pandir = terlanjur sudah dibicarakan tak dapat ditarik kembali

- tadadar tagulung = keadaan yang memperihatinkan

- tahalang tabujur = keadaan yang selalu mendapat kesulitan

- tahambur utak = sangat sulit dipikirkan, menguras pikiran

- tahan bantingan = tahan uji, tahan segala cobaan

- tahan pidakan = tahan terhadap semua tekanan dan pukulan

- tajungkang tajunggalik ( tajunggaling ) = keadaan yang memperihatinkan, sengsara

- talanggar pamantang = melanggar laranagn. Bisa juga ucapan bergurau ketika waktu jam makan dalam suatu rapat atau pertemuan

- talanjur basa = keterlanjuran berbicara sehingga sulit ditarik kembali

- talanjur purun = begitu tega atas perbuatan seseorang

- tamakan habar = termakan berita yang tak tentu kebenarannya

- tamakan pandir = termakan pembicaraan seseorang

- tambuk lilin = benar – benar bodoh, sangat bebal

- tambuk sakataraan = semuanya bodoh

- tapijim ( tapajam ) tabuncilak = merasakan sesuatu yang luar biasa ( sakit, keenakan )

- tapilih bangkung = selau memilih tapi akhirnya terpilih yang salah

- tasinggung paranakan = luar biasa tersinggungnya karena ucapan seseorang

- tiwadak bahantak = perbadingan pada seseorang seperti cempedak yang kena hentak

- tuli biruangan = orang yang terkadang tuli, tidak jelas pendengarannya

- tumbur sakampungan = ribut sekampungan gara – gara sesuatu yang sepele

- utak barangkap = panjang akal, banyak siasat

- utak incir = orang pandai, pintar, cakap

- utak hundang = orang bodoh, tolol

- waluh bajarang = orang yang tak mapu diberi pekerjaan, selalu sia - sia

PERIBAHASA DALAM BAHASA BANJAR

Oleh : Arsyad Indradi

Gabungan beberapa kata yang menjalin suatu pengertian yang bermuatan nilai – nilai tata kehidupan, nasihat, tuntunan untuk kebaikan, etika, adat istiadat, sindiran, atau pun keritik yang sifatnya membangun, umumnya disebut dengan peribahasa.

Masyarakat Banjar kaya akan peribahasa. Peribahasa yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat Banjar ini adalah warisan turun temurun dari nenek moyang, dengan kata lain “ Adat Pusaka “ yang dipegang oleh orang – orang Banjar. Dan “ Pusaka Urang Bahari “ ini seyogyanyalah kita pertahankan sampai “ kamati “.

Kalau kita lihat dalam arus perkembangan zaman ini, yaitu era “ Globalisasi “, tentu sangat memperihatinkan. Sebab orang – orang Banjar sendiri telah melupakan Pusaka Urang Bahari. Masyarakat Banjar sudah meninggalkan atau tidak pernah tahu lagi khasanah Peribahasa Banjar dalam kehidupan sehari – hari.

Yang lebih memperihatinkan lagi adalah pada pihak generasi muda Banjar yang sangat tidak mengenal lagi Peribahasa Banjar. Ini disebabkan Peribahasa Banjar tidak pernah lagi diperkenalkan pada mereka baik di sekolah maupun dalam ruang lingkup komunikasi dalam keluarga. Di sekolah, ada mata pelajaran “ muatan lokal “ namun tidak jelas tujuannya. Banyak penafsisan yang berbeda tentang muatan lokal itu. Yang jelas tidak ada kejelasan “ silabus “ muatan lokal yang dimaksud. Ada beberapa guru yang akan mengajarkan Bahasa Banjar, tapi kesulitan mendapatkan literatur atau bahan rujukan tentang Bahasa Banjar. Disamping itu pula pengajarnya bukan dari etnis Banjar.

Dan eronisnya, seringkali diadakan berupa simposiom, seminar atau diskusi-diskusi tentang Bahasa Banjar khususnya Seminar Peribahasa dan Ungkapan Tradisional Bahasa Banjar, namun tampaknya hasil keputusan tersebut sekedar di atas kertas..

“ Kada usahaha babanyak – banyak pandir kalu babuang – buang liur basi aja, iyakalu julak.”

Ada beberapa Peribahasa yang dapat saya himpum dan harapan Peribahasa Banjar ini dapat diketahui oleh halayak Banjar. Setidak – tidaknya, dapat mengantisipasipengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan adat istiadat, moral , etika Indonesia khususnya Banua Banjar. Semoga *****

- Akal diakali wan pikir dipikirakan

Niscaya segala persoalan akan terpecahkan bila menggunakan akal pikiran.

- Apik – apik kalu tabarusuk

Berjalan harus hati – hati supaya jangan tersesat atau salah langkah.

- Asa dikarukut bidawang 40 ikung

Sakitnya tidak sekira

- Asal Mambawa nang Bujur atawa banar musti salamat diri

Biar kita bertada dimana saja , apakah di negeri orang , bawa sifat jujur dan baik past5i kita akan selamat.

- Awak randah sangkutan tinggi

Harus diukur kemampuan kita sendiri sebelum bertindak.

- Babubuang Liur Basi

Sesuatu pekerjaan yang tidak mendapat hasil.

- Badiri tahantuk baduduk tahantak

Serba salah, sulit mengambil keputusan karena kedua - duanya punya resiko.

- Baguna tahi larut

Sindiran pada seseorang bahwa lebih berguna orang papa

- Bagung Jadi Raja

Orang yang mumpung jadi raja memerintah sekehendakhatinya

- Bamamalaman Bapandir Kada Jadi Baras

Mengobrol sepanjang malam tapi tak ada hasilnya.

- Banyak Muntung kena Bagawi Kada Manuntung

Jangan banyak berbicara semua pekerjaan akan terbengkalai.

- Biar Ganting Tanapi Jangan Pagat

Seseuai keperluan, berhemat agar jangan kehabisan.

- Bisa – Bisa Maandak Awak

Harus pandai – pandai membawa diri bila berada di negeri orang.

- Bujur Pandiam Sakali baucap Luputha pulang

Sindiran bagi orang yang berpura – pura pintar tetapi bodoh.

- Bulu Batis Gin Karik

Orang yang tidak pandai menggunakan harta yang banyak akhirnya habis.

- Cancut Naik ka Sampiran

Orang yang tercela tiba-tiba menduduki suatu jabatan penting.

- Cubik Ramuk Bulanai Pacah

Orang yang selalu beruntun mendapat musibah

- Dalas Jadi Harang Jadi Habu Manyarah makaam Kada

Pantang menyerah walau pun akhirnya kalah

- Diandak ka bahu Handak ka Kapala

Orang yang tak tahu diri. Sudah diberi kedudukan yang baik mau lebih tinggi lagi.

- Diandak ka Bahu handak ka Kapala , di andak ka Kapala pas manjajak

Sudah diberi kedudukan lebih tinggi dari yang memberi tetapi yang memberi di tekannya.

- Dibari Daging HandakTulang

Diberi perjaan yang mudah pengen yang lebih berat.

- Ditinggal Manawak,dibawa malinggang

Orang yang selalu mengganggu ketentraman orang lain.

- Dimamah dahulu Hanyar ditaguk

Jangan percaya pada orang yang menjanjikan sesuatu, tapi diteliti dahulu buruk baiknya.

- Dimana handak bahira disitu mancari luang

Suatu pekerjaan harus dipikirkan masak - masak, jangan tanpa persiapan yang matang

- Dipandir Mati Abah kada dipandir Mati Uma

Keadaan serba salah, sulit menentukan pilihan karena keduanya mengandung akibat ( buah simalakama )

- Diulah baju kagubihan diulah salawar kahalusan

Kiasan kepada orang yang serba tanggung.

- Guyang Tungkat Takana Dahi

Menyalahkan orang lain justru mengenai dirirnya sendiri ( bumerang ).

- Hadupan manyalak Kada Maigut

Orang yang hanya pintar menggertak atau mengancam tapi tak terbukti.

- Halus-halus lumbuk parawit

Walau pun orang itu kecil tapi luar biasa kuatnya.

- Hanyar Tasusur Pinggir Tapih

Agar kita jangan lupa pada hal-hal yang kecil yang dapat membahayakan diri kita.

- Hati - hati jangan tabarusuk pandir

Berbicara harus berhati - hati sajangan mencelakakan diri sendiri atau orang tersinggung

- Hati – hati Tarumpak Tunggul

Peringatakan agar berjalan hati – hati jangan ssalah langkah.

- Hundang Bapadah Ratik

Orang yang suka merendah atau tidak sombong.

- Iya Kandang Iya Babi

Orang yang diberi kepercayaan tapi berkhianat.

- Imbah Gugur Tatindih Tangga

Orang mendapat musibah yang beruntun.

- Imbah Satabul Satabul Pulang

Selesai masalah yang satu muncul lagi masalah baru.

- Jangan Bacakut Papadaan

Agar jangan terjadi perselisihan sesama satu suku atau keluarga.

- Jangan mahabui mata kawan

Jangan suka menipu penglihatan teman

- Jangan mahual muntung kawan

Jangan suka menangkal pembicaraan teman

Jangan mangucik kamaluan urang

Senang mencari kesalahan orang,atau yang dipermalukan orang.

- Kadada Buriniknya sama sakali

Tidak ada lagi khabar beritanya. Diam seribu basa.

- Kada Bakukus amun Kadada Api

Tak ada kejadian kalau tidak ada penyebabnya.

- Kada kaya Kaluung

Orang yang angkuh, sombong padahal tidak sesuai dengan keadaan dirinya

- Kada kaya mamamah lumbuk balalu padas

Setelah berbuat tidak langsung terjadi akibatbya tetapi akan terjadi kemudian.

- Kada titik banyu diganggam

Orang yang terlalu kikir, tidak mau menderma.

- Kana gatahnya Haja

Hanya terkena buruknya saja. atau tidak ikut menerima hasilnya sedangkan hasilnya diambil orang.

- Kapala manyuruk buntut mahambat

Orang yang bermuka dua. Orang yang tidak bisa dipercaya.

- Karas - kartas karak imbah dibanyui lamah jua

Orang yang sifatnya keras namun bila didekati terus - menerus akan lemah juga.

- Kaya api dikubui banyu

Orang yang marah – marah tetapi ada seseorang datang lebih tua, dia akan diam seribu basa.

- Kaya dijilat naga

Habis tidak bersisa sedikit pun

- Kaya Daun Tarap Gugur Mamparapas

Pembual, banyak bicara namun tidak ada kerjanya.

- Kaya punai kakanyangan

Orang yang sudah punya duit atau sudah dikasih sesuatu, akhirnya jadi pemalas.

- Kaya mambuang kalimpanan

Begitu diobati langsung sembuh

- Kaya cacing Panggal

Orang yang tidak bisa diam selalu bergerak kesana kemari.

- Kaya diharu hantu baranak

Hasil pekerjaan yang sia - sia atau tak keruan

- Kaya kalayang pagat

Orang yang sedang berkesusahan, tiada beruntung, tak ada kerjaan, kesana kemari membawa diri, luntang lantung.

- Kaya manjuhut rambut di galapung

Menyelesaikan persoalan jangan sampai merugikan salah satu pihak.

- Kaya manimbai Batu Ka banyu

Orang yang diserahi pekerjaan tetapi orang tersebut tidak betanggung jawab dengan meninggalkan pergi tidak memberi tahu.

-Kaya Latupan Cabi

Perempuan yang suara bicaranya cepat dan nyaring.

- Kaya siput dipais

Pendiam, tidak mau banyak bicara kalau takut salah.

- Kikicak wadai gayam, mata picak dipatuk hayam

Orang yang tidak melihat situasi atau keadaan yang sebenarnya.

- Kilat dalam Banyu Gin pinandu

Orang yang dapat mengetahhui persoalan sebelum dikerjakan.

- Kukulilik di luang satu

Pekerjaan orang itu tidak mendapat kemajuan.

- Kumpai handak mangalahakan Banua

Orang yang baru datang ingin mengalahkan penduduk setempat.

- Kula – kula buhaya

Di hadapan baik padahal di belakang berhianat. Bermuka dua.

- Lambat mambanam kapas

Pekerjakaan atau masalah pikirkan baik – baik, sebab sengketa mudah terjadi.

- Lapas di muntung harimau kamuntung buhaya

Orang yang bernasib naas, selalu mengalami kerugian.

- Lindung kucing duduk

Orang yang kuat makan, rakus. Biasanya ketika ada kenduri atau selamatan.

- Mahadang buah bungur

Menunggu sesuatu yang tak tentu.

- Muha kaya Panai

Buruk rupa, jelek.

- Mahitung kasau di bubungan

Orang yang lama sakit terbaring, tidak berdaya kecuali menatap langit – langit rumah.

- Mambawa jariji sapuluh

Orang pergi tidak membawa apa – apa. Tidak punya modal.

- Manangguk di banyu karuh

Hanya mencari keuntungan diri sendiri diwaktu orang sedang berkesusahan.

- Manapak Banyu di apar

Bumerang. Terkena diri sendiri.

- Manangis kada babanyu mata

Terlalu sedih tidak ada airmata lagi yang keluar.

- Manapas muha saurang

Memperlihatkan keburukan sendiri

- Mancaluk padaringan urang

Mencampuri urusan urang lain biasanya menyangkut dalam keluarga orang.

- Mancari hundayang tadapat suluh

Rejeki yang tak disangka – sangka .

- Musang bapadah hayam

Orang jahat berpura - pura baik padahal mencelakakan

- Nang manis jangan lakas di taguk

Ucapan yang manis dari sesorang jangan selalu dipercaya.

- Nang pahit jangan lakas diluak

Walau punj nasihat itu keras dengarkan dulu, resapi dulu.

- Nang sakilan jadi sahasta, sahasta jadi sadapa

Kabar yang sepele saja menjadi berkepanjangan karena ulah mulut ke mulut.

- Ngalih mambuang batu ka palatar

Orang susah bisa diberi nasihat. Bandel. Selalu berbuat yang tidak baik.

- Ngalih marasuk pandir

Menghadapi orang yang susah diwaba berbicara atau berdiskusi.

- Nyamanai bapandir muntung kada bakuring

Enak saja berbicara kalau mulutnya tidak punya koreng

- Paaliran disambar buhaya

Harta polisi dicuri maling.Orang yang terpandang di kampung hartanya dicuri maling.

- Pahabisan burung babunyi

Tempatnya sangat jauh. Jauh sekali.

- Pamali duduk di watun

Pantangan duduk di ujung lantai rumah karena bila sudah tua sering dimarahi mertua.

- Pamali duduk di muhara lawang wayah magrib

Peringatan pada anak remaja putri agar jangan duduk di muka rumah waktu magrib karena sulit mendapat suami.

- Panas – panas tahi ayam

Pekerjaan semula aktif tetapi lama kelamaan jadi tak aktif lagi. Semula bersemangat tetapi

akhirnya menurun.

- Sakurang – kurang buhaya banyu nang malamasakan

Hati – hati pada sesuatu yang kedua – duanya mencelakakan, membuat modarat.

-Sapuluh Kali batang batindih balungka jua nang linyaknya

Biar berganti pejabat namun rakyat selalu saja mendapat kesusahan, miskin, melarat.

- Satu karja dua gawi

Sekaligus dua pekerjaan yang dikerjakan, kedua – duanya berhasil.

- Siang bapanas malam baambun

Orang yang rajin berkerja untuk keperluan hidupnya.

- Siapa nang manabuk luang inya saurang nang tabarusuk

Orang berbuat tidak baik akan dia sendiri menanggung akibatnya.

- Sudah banyak makan uyah

Biasanya pada orang yang tua usianya banyak pengalaman hidup.

- Sudah tamulai basah

Sudah terlanjur dikendaki harus diteruskan.

- Susur pinggir tapih

Intropeksi pada diri sendiri.

- Tabang nani rabah kanatu tabang natu rabah ka nani

Orang yang banyak bicara namun kerjanya sedikit sehingga tak terselesaikan juga.

- Tabuati jukung miris

Terikuti orang atau perkumpulan yang bermasalah.

- Takacak bara api

Terpegang sesuatu yang sulit.

- Tahadapi nasi tambah

Berhadapan dengan banyak pekerjaan.

- Talangkahi dangsanak tuha

Memutuskan perkara sendiri, seharusnya masih ada saudara yang lebih tua.

- Talalu baharap jadi tatiharap

Mengharapkan pada seseorang tetapi harapan itu nihil.

- Talalu pilih tapilih bangkung

Terlalu pilih tak tahunya terpilih yang buruk atau rusak.

- Tali salawar tajarat mati

Orang yang kehabisan pikir untuk menyelesaikan pekerjaan, akhirnya mencari jalan lain.

- Tamakan pangalih kawan

Orang yang ikut bagian atau keuntungan padahal dia tidak ikut bekerja.

- Taranjah garubak bagana

Ketidakhati-hatian akhirnya celaka sendiri.

- Tungau di subarang kalihatan gajah di dahi talindung

Hanya melihat keburukan orang lain, keburukan sendiri tidak dilihat.

- Umpat di batang timbul

Tidak ada pendirian. Yang penting asal menguntungkan diri sendiri.

- Upung mamadahi mayang

Orang yang pintar menasihati, padahal dia sendiri penuh kekurangan.

- Wani manimbai wani manajuni

Berani berbuat berani bertanggung jawab.

- Waja sampai kaputing

Semangat yang besar. Pekerjaaan dari awal sampai akhir penuh semangat.Tidak patah di tengah jalan. Tidak mengenal menyerah. Pantang mundur.

- Warik tajun kakacang

Orang yang baru berada di suatu tempat menjadi ramai atau gaduh.